Selasa, 09 Oktober 2012

Terbang Bersama Mimpi..,


Dulu aku pernah berkata, "aku ingin cepat terbang, agar syetan tak sanggup hinggap"
Tapi ternyata aku kalah cepat, dulu ku pikir aku bisa menjaganya, namun ia begitu lihai, celah sekecil apapun ia sanggup melewatinya.
Dulu, keinginan itu begitu menggebu-nggebu, namun sekarang seperti jauh ditelan bumi.

Untuk sebuah nama di hati,
Jika saja dulu aku mampu menolaknya, tentu saat ini aku tak kan pernah merasakan sakit yang teramat sangat.

Jika saja aku menuruti nasehat perempuan yang telah mengandung dan melahirkanku, tentu saja aku tak kan pernah terkena percikan api yang telah kubuat sendiri.

Jika saja aku mampu menahannya, tentu saja aku tak kan pernah merasa rindu.

Jika saja dengan mudah aku bisa melepas rasa yang sudah terlanjur ada, tapi ternyata tak mudah.
Semakin aku mencoba tuk melepasnya, ia semakin kuat melekat.

Jika saja harapan itu tak ada, pintu yang tertutup tak kan pernah terbuka lagi.

Buat aku membencimu, agar aku bisa melepasmu
Buat aku tak lagi mengharapmu, agar aku tak mengingatmu

Tapi, aku tetap tak bisa.
Karena harapan itu masih ada.

Bukankah kisah kita mirip seperti senandung Tashiru, Maaf Tuk Berpisah????

Ku kira semuanya semudah yang kita bayangkan, ternyata sulit.
Yang satu ingin menautkan, tapi yang satunya lagi masih sulit dan belum siap untuk tertautkan.

*Iseng-iseng nulis
 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar