Senin, 15 Oktober 2012

Persalinan Preterm



Pengertian

Persalinan preterm/prematur adalah persalinan yang terjadi pada kehamilan 20-37 minggu.

Etiologi

Serinig tidak diketahui. Ada beberapa keadaan yang menimbulkan persalinan preterm, yaitu hipertensi, perkembangan janin terhambat, solusio placenta, placenta previa, kelainan rhesus, diabetes, dan beberapa penyebab timbulnya kontraksi seperti kelainan bawaan uterus, ketuban pecah dini, serviks inkompeten, dan kehamilan ganda.

Patofisiologi

Persalinan preterm dapat diperkirakan dengan mencari faktor resiko mayor atau minor.
Faktor resiko minor ialah penyakit yang disertai demam, perdarahan pervaginam pada kehamilan lebih dari 12 minggu, pielonefritis, merokok lebih dari 10 batang perhari, riwayat abortus pada trimester II, riwayat abortus pada trimester I lebih dari 2 kali.
Faktor resiko mayor ialah kehamilan multiple, hidramnion, anomali uterus, serviks terbuka lebih dari 1 cm pada kehamilan 32 minggu, serviks mendata/memendek kurang dari 1 cm pada kehamilan 32 minggu, riwayat abortus pada trimester II lebih dari 1 kali, riwayat persalinan preterm sebelumnya, operasi abdominal pada kehamilan preterm, riwayat operasi konisasi, dan iritabilitas uterus.
Pasien tergolong resiko tinggi bila dijumpai 1 atau lebih faktor resiko mayor atau bila ada 1 atau lebih resiko minor atau bila ditemukan keduanya.

Manifestasi Klinis

  • Kontraksi uterus yang teratur setidaknya 3-5 menit sekali selama 45 detik dalam waktu minimal2 jam
  • Pada fase aktif, intensitas dan frekuensi kontraksi meningkat saat pasien melakukan aktivitas
  • Tanya dan cari gejala yang termasuk faktor resiko mayor dan minor
  • Usia kehamilan antara 20-37 minggu
  • Tafsiran berat janin sesuai dengan usia kehamilan antara 20-37 minggu
  • Presentasi janin abnormal lebih sering ditemukan pada persalinan preterm
Pemeriksaan Penunjang

  • Pemeriksaan darah lengkap dan hitung jenis 
  • Urinalisis
  • Ultrasonogafi untuk melihat taksiran berat janin, posisi janin, dan letak placenta
  • Amniosentesis untuk melihat kematangan beberapa organ janin, seperti rasio lesitinsfingomielin, surfaktan, dll 
Penatalaksanaan

Setiap  persalinan preterm harus dirujuk ke rumah sakit, cari apaka ada faktor penyulit, dinilai apakah termasuk resiko tinggi atau rendah.
  • Sebelum dirujuk, berikan air minum 1.000 ml dalam waktu 30 menit dan nilai apakah kontraksi berhenti atau tidak
  • Bila kontraksi masih berlanjut, berikat obat tokolitik seperti fenoterol 5 mg peroral dosis tunggal sebagai pilihan pertama atau ritodrin 10 mg peroral dosis tunggal sebagai pilihan kedua, atau ibuprofen 400 mg peroral dosis tunggal sebagai pilihan ketiga
  • Bila pasie menolak dirukuk, pasien harus istirahat baring dan banyak minum, tidak diperbolehkan bersenggama. Pasien diberi tokolitik seperti fenoerol 5 mg peroral tiap 6 jam atau ritodrin 10 mg peroral tiap 4 jam atau ibuprofen 400 mg tiap 8 jam selama 2 hari bebas kontraksi
  • Persalinan tidak boleh ditunda bila ada kontraindikasi mutlak (gawat janin, korioamnionitis, perdarahan antepartum, pertumbuhan janin terhambat, dan pembukaan serviks 4 cm)

Di rumah sakit dilakukan:
  • Observasi pasien selama 30-60 menit. Penatalaksanaannya tergantung kondisi uterus serta dilatasi dan pembukaan serviks.
          a. Hidrasi dan sedasi, yaitu hidrasi dengan NaCl 0,9%:dekstrosa 5% atau ringer laktat:dekstrosa 5% sebanyak 1:1 dan sedasi dengan morfin sulfat 8-12 mg intramuskular selama 1 jam sambil mengobservasi ibu dan janin.
          b. Pasien kemudian dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu:
Kelompok I    : Pembukaan serviks uterus berlangsung maka diberikan tokolisis
Kelompok II  : Tidak ada perubahan pembukaan dan kontraksi uterus masih terjadi maka diberikan tokolisis
Kelompok III : Tidak ada perubahan pembukaan dan kontraksi uterus berkurang maka pasien hanya diobservasi

Berikan tokolisis bila janin dalam keadaan baik, kehamilan 20-37 minggu, pembukaan serviks kurang dari 4 cm, dan selaput ketuban masih ada. Jenis tokolisis adalah beta 5% mimetik adregenik, magnesium sulfat 4 gr (200 ml MgS04 10% dalam 80 ml dekstrosa 5% dengan tetesan 100 ml/jam, etil alkohol, dan glukokortikoid (contoh deksametason 12 mg per hari selama 3 hari).

lakukan persalinan pervaginam bila janin presentasi kepala atau dilakukan episiotomi lebar dan ada perlindungan forseps terutama pada kehamilan 35 minggu. Lakukan persalinan dengan seksio sesarea bila janin letak sungsang, gawat janin dengan syarat partus pervaginam tidak terpenuhi, infeksi intrapartum dengan syarat partus pervaginam tidak terpenuhi, janin letak lintang, placenta previa, dan taksiran berat janin 1.500 gr.

Prognosis

 Pada pusat pelayanan yang maju dengan fasilitas yang optimal, bayi yang lahir dengan berat 2.000-2.500 gr mempunyai harapan hidup lebih dari 97%, 1.500-2.000 gr lebih dari 90%, dan 1.000-1.500 gr sebesara 65-80%.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar