Senin, 09 April 2012

Kejar Daku, Kau......



Kejar daku, kau.. kutangkap!
Pernah mendengar ungkapan ini kan???
Ya engkau bisa berkejar-kejaran kembali dengannya, seperti halnya seperti saat kita masih kecil, suka main kejar-kejaran (mungkin sudah dewasa pun masih suka main kejar-kejaran dengan temannya, hihihihi, kalo itu mah Maiya, *ngaku dot com) :D

Maksudnya penulis ini (Fadlan Al-Ikhwani), engkau dan dia bisa kembali bersahabat. Tiada pernah berubah. Tiada pernah bergeser. Tiada pernah tertukar. Segalanya akan berjalan sebagaimana biasa. Segalanya akan kau coba lalui seperti  tidak pernah terjadi apa-apa. Segalanya akan berusaha kaujalani layaknya tak pernah ada problema. Segalanya akan kembali normal. Tiada rasa kecewa yang perlu ditampakkan. Tiada dendam yang perlu dilampiaskan, sahabat.

Walaupun dulu dia pernah mengobrak-abrik dinding hati ini, biarlah itu ditulis sebagai upaya untuk memperbaiki diri.
Walaupun dulu dia pernah "menolak dengan mensalahkan", biarlah Allah yang akan memberikan ampunan.
Walaupun dulu menyakitkan, biarlah Allah yang mengubahnya, menjadi obat yang menyehatkan, menjadikan stamina prima, serta meningkatkan kekebalan di badan.
Bukankah jamu yang pahit rasanya adalah obat yang akan menyembuhkan?
Bukankah sirup yang manis rasanya akan menjadi masalah di bibir jika diminum secara berlebihan?
Kepahitan dan kesenangan, keduanya memang merupakan ujian serta cobaan.
Sebagaimana janjiNya bahwa tidak hanya kepahitan yang merupakan ujian, kesenangan juga merupakan cobaan. Tidak hanya sakit yang merupakan ujian, sehat juga terkadang malah bernilai cobaan.

"Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan haya kepada Kami-lah kamu dikembalikan." (Q.S. al-Anbiyaa:35)

Sahabat, kuharapkan engkau dan dia akan tetap seperti dulu; berkejar-kejaran di dalam kebaikan, berlomba-lomba menetapi kebenaran, berkompetisi di dalam kemuliaan, serta saling berjuang menjadi petarung demi tegaknya al-Islam.

Karena bagaimanapun saudara seiman, tak lekang oleh zaman

*backsound:
Bila ingat kembali janji persahabatan kita
Tak kan mau berpisah, karena ini
Pertengkaran kecil kemarin cukup jadi lembaran hikmah
Karena aku ingin tetap sahabatmu

*dikutip dari buku Kujemput Jodohku dg beberapa perubahan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar