Minggu, 11 Desember 2011

Aduhai, Beginikah Jatuh Cinta???



Jatuh Cinta
Disaat VMJ (Virus Merah Jambu) atau fall in love bin jatuh hati menyerang, kita kudu pintar-pintar mengelola perasaan, menjaga diri dan menjaga hati dari godaan nafsu dan ajakan setan. Jika tidak, tentu si tukang rias paling cerdik (setan) akan memanfaatkan moment ini untuk menggoda dan menggelincirkan kita. Ia tidak akan tinggal diam untuk merayu dan memanas-manasi dengan rayuan mautnya.

Setan amat pintar menggoda dengan kata-kata manis. Godaannya kental dan rayuannya manis. Lebih kental dan manis dari susu kental manis. Melambungkan dengan kata-kata yang memukau, mengajak dengan ungkapan indah dan merayu dengan rayuan asmara, menyuruh kepada kemaksiatan.  Jika dituruti, itulah kemenangan baginya. So pasti, ia sangat bahagia dan bersuka ria. Sementara kita, terjatuh dalam lumpur dosa yang hina. Na’udzhuullahi min dhzalik

Allah berfirman, “Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah lading. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).” (Q.S. Ali Imran: 14)

Tertarik, terpesona dan cinta, tentu setiap manusia merasakannya. Jangankan manusia, hewan pun demikian. Tapi tentu beda antara hewan dengan manusia. Kalau hewan tertari kepada lawan jenisnya, mereka bisa langsung action. Tidak usah mencari informs; siapa namanya, di mana rumahnya, dan anak siapa. Tidak perlu ta’aruf, khitbah, lalu dilanjutkan dengan prosesi akad nikah. Tidak. Hewan tidak seperti itu. Begitu mau, langsung saja hantam. Itu hewan. Bagaimana dengan manusia? Kalau manusia seperti itu, berarti lebih dari hewan karena manusia mempunyai akal dan agama.

Agar jatuh cinta tak berbuah dosa, mari jadikan akal dan agama sebagai acuan. Sebagaimana kata Ibnul Qayyim bahwa dalam diri manusia ada dua wasit, yaitu akal dan agama. Akal fungsinya untuk membedakan yang baik dan buruk. Dengn akal pula manusia diberi wilayah pilihan untuk menentukan ini dan itu. Dan agama berfungsi sebagai tata aturan hidup manusia, yang menentukan baik buruk. Jika ditaati berpahala dan jika dilanggar berdosa.

Disunting dari buku Agar Jatuh Cinta Tak Jadi Bencana karya Jauhar al-Zanki

Tidak ada komentar:

Posting Komentar