Suatu hari seorang anak laki-laki bertanya pada sang ibu "Bu jika
kelak anakmu ini akan menikah, istri seperti apa yang harus ku pilih???"
Sang
ibu yang bijak pun menjawab "nak sang istri yang baik adalah dia yang
saat kau pandang hilang resahmu, saat kau bersamanya tentram hatimu,
saat kau pamit menjemput rezki ia lambaikan tangan sambil mendoakanmu"
Sang
ibupun bersandung "Pencipta rumahnya seindah surga, menjaga akhlaknya
sebening mata, qonaah selendangnya dalam rumah tangga sejuk di Qolbunya
tunduk pandangannya"
Tapi bu, aku kan blm tau sifatnya, bagaimana aku dapat mengenalnya??? sang anak menyela
Sang
ibupun menjawab" nak jika kau ingin melihat kasih sayangnya padamu,
lihatlah bagaimana ia memuliakan ayah bundanya, jika kau ingin tau
apakah ia kasih terhadap anak-anakmu kelak, lihatlah perlakuannya
terhadap adik-adiknya"
"Lalu bagaimana jika aku ingin
memilih istri secantik AISYAH, secerdas ANA, dan setulus MARYAM seperti
novel yang fenomenal itu..????"sambil tersipu sang anak bertanya.
Kau harus memiliki jiwa setegar AZZAM, juga berilmu dan sebijak FAHRI, jawab sang ibu.
Sang
anak termenung sejenak, kemudian sang ibu menegaskan kembali "nak
jodohmu sudah ada ditangan-NYA, jangan pernah khawatir, khawatirlah jika
kau blm bisa memperbaiki diri, khawatirlah bila engkau blm pantas
menjadi suami bagi pendampingmu, khawatirlah jika ibadahmu hanya untuk
dilihat olehnya "nak perbaiki akhlakmu maka kau kan dapatkan pujaan
hatimu, luruskan niatmu maka kau kan dapatkan bidadari dunia akhiratmu,
sempurnakan ikhtiarmu maka jodohmu kan mendekat kepadamu, "pesan sang
ibu"
Sang anak pun mulai mengerti, ia balas sang ibu
dengan sebuah syair yang beberapa hari ini dia hafal dan ia resapi
maknanya "Apabila tlah tiba masaku, untuk mengakhiri masa lajangku
dengan segenap kemampuan Allah berikan, insyaAllah janjiku segera ku
tunaikan". tapi bila ku rabah dalam hati dalam seruan pertanyaan yang
silih berganti, adalah semua kulakukan terlalu dini, redupku jantung di
dada kendalikan diri. namun pernikahan begithu indah ku dengar,
membuatku ingin segera melaksanakan, namun bila kulihat aral melintang
bungkam hatiku selalu maju mundur di buatnya, akhirnya aku segera
tersadar hanya kepada Allahlah tempatku bersandar yang akan menguatkan
hati yang terkapar, InsyaAllah azzamku akan terwujud lancar. Sang ibupun
tersenyum dan mendoakan putranya,
Monggo, bagi yang suka dipersilakan untuk mendownloadnya^_^
http://www.ziddu.com/download/16482126/JADIIBUAJARIAKUTUKMEMILIHPENDAMPINGHIDUPKU.mp3.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar