Selasa, 26 Juni 2012

Kemuning Senja di Beranda Mekkah Bag. 3

~:: Kemuning Senja di Beranda Mekkah ::~
Karya: Abu umar basyier
kisah nyata

BAG 3

PILIHAN YG MENGGELISAHKAN

Seperti bola matanya yg pekat nuasa biru,pilihan yg diambil Rafiqah sekarang pun,bagaikan awal kisah yg mengharu-biru.Ia harus menikah dg pria pilihan orang tuanya,diusia yg relatif muda dg tanpa kerelaan hati sama sekali.

Sulit baginya membayangkan apakah ia mampu mencintai pria seperti pram,yg amat jauh dari gambaran pria yg diidamkannya sebagai suami.

Tapi pilihan itu tetap harus ia ambil.Papanya tak memberinya pilihan sedikit pun hingga misalnya sekadar untuk memilih mana diantara rekan2 bisnis papanya yg dianggap lebih baik kualitas agamanya agar minimal ia tidak akan terlalu bersusah payah menyelaraskan warna hidupnya dg warna hidup suaminya kelak.Tampaknya sang Papa sudah kepincut abis oleh pemuda kaya bernama Pram itu terlihat ada ambisi besar yg meluap-luap yg menyebabkan Papanya tega mengobarkan kehidupan putrinya demi mencapai ambisinya itu.Rafiqah tak mau menebak-nebak lebih jauh,apa sesungguhnya ambisi itu tapi bila terkait dg soal fulus dan prestise pasti tidak jauh2 amat.

Masih beruntung,bahwa orang tuanya bukan orang yg anti terhadap agama seratus persen.Bagaimanapun,Pram adalah pemuda muslim yg cukup baik menurut ukuran mata pandang masyarakat awam kebanyakan sekarang.Ia tampan,kaya,jujur,punya misi yg bagus dan juga masih berpikiran religius.Terbukti,bahwa ia begitu senang mendapatkan kesempatan menyunting Rafiqah.Ia amat kagum bukan saja oleh kecantikannya tapi oleh cara berpakaiannya.

Berbeda dg Ayahnya,Pram justru menurutnya amat menyukai gadis berjilbab lebar sepertinya.Ia melihat dg segala kekurangannya,sesungguhnya Pram berbeda dg Ayahnya.Mungkin Ayahnya lebih matang,lebih rajin shalat tapi ia masih terlalu sinis terhadap orang2 yg teguh pendirian pada aturan syariat termasuk wanita yg mengenakan jilbab yg syar'i seperti Rafiqah putrinya sendiri.

Kenyataan Pram yg tampak begitu menyukai penampilannya,setidaknya memberi sedikit harapan dalam benak Rafiqah untuk bisa hidup bersamanya sebagai istri yg taat.



Ia melihat Pram masih bisa memperbaiki diri.Itulah kenapa akhirnya Ia mengalah untuk menerima pinangan tersebut.

"Ya Rabb kami,berilah kami kebaikan didunia dan kebaikan diakhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka."(AL BAQARAH:201)

Rafiqah berdoa semnga pilihannya ini menjadi kebaikan baginya didunia dan akherat.

Pernikahan itu berlangsung dg khidmat.Alhamdulillah,Papanya tidak mengadakan resepsi yg terlalu mewah,memang masih sangat mewah dibandingkan dg resepsi kebanyakan orang karena pesta itu dilangsungkan disebuah hotel berbintang yg menyediakan aula untuk digunakan sebagai ruang resepsi atau pertemuan.Kapasitasnya lebih dari 1000 orang segala jenis makanan dan minuman terhidang secara mewah dg sistim prasmanan namun dikalangan para pebisnis sukses resepsi itu terbilang sangat sederhana bahkan terlalu sederhana nyaris membubarkan selera mereka untuk menghadirinya.

Tidak ada band,tidak mengundang artis atau penyanyi terkenal.Pembaca acara atau MC nya juga hanya orang biasa bukan even organiser terkenal,hanya ada lantunan lagu dan musik pop yg disenandungkan melalui tape recorder dg sound system yg lumayan bagus itu pun diselingi dg lagu2 nasyid moderen.Kenapa Papanya memilih begitu? Alasannya klasik,ia masih malu bila rekan2 bisnisnya tahu kalau putrinya ketahuan sebagai pengikut pengajian ekstrim,pakaiannya juga jilbab yg lebar khas wanita2 pergerakan atau wanita2 pengikut pengajian islam militan.Sebuah kecemasan berlebihan yg lebih menyerupai paranoid apalagi dimasa moderen yg justru memberi ruang sebesar-besarnya toleransi pada keragaman corak berpikir dan bersikap.

Itulah kenapa ia akhirnya hanya mengundang teman2 terdekatnya,karib kerabat dari pihak Pram dan dari keluarga besar kami,jumlah total mencapai 500 orang juga tapi itu jumlah kecil untuk resepsi pernikahan putri pengusaha besar seperti Papanya.


Tapi justru Rafiqah merasa sedikit diuntungkan.Ia tak harus berhadapan dg tetek bengek urusan pernikahan yg dikalangan atas sering menyajikan pernak-pernik yg menggelisahkan.Terutama bagi muslimah seperti Rafiqah yg sudah berusaha melepaskan diri dari kelap-kelip kehidupan maksiat baginya resepsi pernikahan yg gemerlap yg berisi acara2 hiburan penuh gegar sementara ia terlibat didalamnya hanya menjadi neraka dunia yg membakar otak.Alhamdulillah,itu tak terjadi hanya dentuman musik hingar-bingar yg dirasa masih amat mengganggu telinganya.Selain itu tak ada yg heboh.Papanya memilih jalur aman dan Rafiqah pun boleh sekejap tersenyum manis.

Pagi itu akad diberlangsungkan dg sederhana dan mulai hari itu Rafiqah resmi menjadi istri Pram.Pramono agung setia eksekutif muda,enterpreuner cerdas dan pemuda beruntung pilihan Papanya.

***

Malam itu usai perhelatan sederhana menurut ukuran kaum borjouis seperti Pak Broto,Pram menemui Rafiqah diruang tengah dirumah Pak Broto mertua barunya.Saat itu mereka baru saja pulang dari aula hotel H,usai menjalani akad dan resepsi pernikahan itu rencananya Pram akan menginap dirumah mertuanya itu selama 2 malam baru kemudian Rafiqah diboyong kerumahnya dikawasan cempaka putih jakarta pusat.

Ternyata Pram seorang pria yg lembut gaya bicaranya santun wajar bila Ayahnya menganggapnya sebagai pria baik.

''Rafiqah... Eh,maaf aku harus panggil kamu apa?" tanya Pram saat mereka berduaan dikamar tengah.

"Terserah Mas,panggil aja adik atau adinda.Udah cukup."

"Adik,sebenarnya kamu rela atau tidak menikah denganku?"

"Kenapa Mas? Apa itu harus dijawab?"

"Ya,aku tidak ingin menikahi siapa pun secara paksa.Itu sangat tidak baik bagi kehidupan rumah tangga kita kelak."

"Maaf Mas,sebelum ini apa yg pernah diberitahukan papaku kepada Mas Pram? Bagaimana menurutnya tanggapanku atas pernikahan ini?" Rafiqah balik bertanya.

"Menurut Pak Broto,adik setuju saja.Saat kutanya,apakah adik rela atau terpaksa beliau tak mau menjawab.Beliau bilang pokoknya Rafiqah mau.Makanya,aku ingin ketegasan dr adik


"Mas,sebaiknya pertanyaan itu tidak aku jawab.Yg jelas aku sudah menjadi istrimu sekarang,rela atau tidak rela insya Allah bukan masalah lagi.Aku akan belajar mencintaimu,belajar untuk senantiasa patuh dan taat kepadamu,selama itu dalam ketaatan kepada Allah.Aku akan belajar menjadi istri yg terbaik buat Mas karena kalaupun aku tegaskan aku rela menjadi istri Mas,dan aku menyukai mas bila ternyata aku tak mampu menjadi istri yg baik tentu percuma saja.Kehidupan rumah tangga akan runtuh bila sendi2 kepatuhan istri terhadap suami lenyap disitu cinta menjadi tak lagi punya arti apa2,bila aku selalu mematuhi mas dan mas selalu membimbingku dg kebenaran menurut keyakinan agama kita,keyakinan islam niscaya cinta sejati akan tumbuh dan lestari diantara kita..." Rafiqah mengurai kata2 nya dg sepenuh hati,sementara Pram mendengarkannya dg takjub.Rasa sukanya terhadap Rafiqah makin membuncah dan akhirnya menyemburkan sejuta harapan bahagia.

"Rasanya,aku betul2 tak salah memilihmu sebagai istriku.Mudah-mudahan aku juga bisa menjadi seperti yg engkau harapkan Rafiqah.Adik,Mas juga perlu belajar banyak dari adik.Terutama tentang islam,terus terang Mas sangat awam terhadap islam.Semoga saja tak ada hal2 yg merintangi kita untuk hidup bahagia..."

"Ya,Mas.Semoga saja...."


BERSAMBUNG..,

Kemuning Senja di Beranda Mekah Bag. 2


~:: Kemuning Senja di Beranda Mekah ::~ 



RAFIQAH,GADIS BERMATA BIRU

Siapakah sesungguhnya Rafiqah? Ia hanya gadis biasa yg hidup dan tumbuh sebagai putri salah seorang pebisnis kaya dikota jakarta.

Papanya berasal dari kota Aceh,asal nenek moyangnya dari pulau jawa namun sang papa lahir dan besar di Sumatra.Orang2 disana menyebutnya PUJA KUSUMA.Putra jawa kelahiran sumatra.Ibunya keturunan sunda tepatnya dari wilayah Garut namun sebenarnya mamanya masih memiliki darah jerman dari pihak neneknya konon buyutnya bapak dari neneknya lahir dijerman lalu bekerja diindonesia dan menikah dg gadis kota Garut.Nama asli Ibunya Melvi setiani tapi semenjak menikah dg Papanya Ia lebih dikenal dg panggilan Bu Broto mengikut panggilan suaminya.

Dari campuran beberapa etnis bahkan juga bangsa berbeda itu lahirlah Rafiqah.Sehingga secara fisik ada percampuran beberapa ras yg menyatu dan menciptakan kecantikan khas dalam dirinya.Salah satunya adalah matanya yg terlihat kebiruan.Tidak terlalu biru seperti layaknya sebagian wanita Eropa tapi juga tidak hitam kecoklatan seperti layaknya wanita2 indonesia.Agak hitam tapi terlihat kebiruan.

Semenjak kecil Rafiqah dikenal sebagai anak manja,Ia hidup secara berkecukupan tak pernah merasakan hidup susah,tak pernah merasakan pahitnya kemiskinan segala yg ia inginkan dapat dibeli oleh Papanya.Papanya itu bukan saja dikenal sebagai enterpreuner yg sukses tapi juga populer sebagai tokoh masyarakat yg dikagumi banyak orang.Ia sering melakukan kegiata2 sosial dan kemasyarakatan.Ide-idenya dianggap segar dan berkarakter tidak hanya kalangan atas masyarakat sekitar juga menyukainya.

Memang Papanya tidak menyukai kehidupan politik sehingga berkali-kali datang tawaran masuk partai tertentu selalu ditolak oleh Papanya.Mungkin itu satu sisi penting kehidupan keluarga Pak Broto yg membuat rata2 anggota keluarga hanya berkonsentrasi pada perbaikan kehidupan ekonomi dan pendidikan.

Keluarganya sesungguhnya juga bukan keluarga yg jauh2 amat dari kehidupan agama.Papa dan mamanya itu tetap menjalankan shalat 5 waktu.



Mereka juga sama sekali tidak pernah tenggelam dalam gaya kehidupan borjuis yg tak mengenal batas halal dan haram tapi lingkungan kalangan kelas menengah keatas yg sangat heterogen menyebabkan keduanya hidup berinteraksi dg toleransi tinggi.

Bayangkan saja keduanya bukanlah pecandu minuman keras bahkan tak pernah mencicipinya sedikitpun tapi dirumah mereka ada bar.Sejenis tempat kecil disudut ruang tamu yg dibuatkan meja permanen berbentuk huruf L atau setengah lingkaran dibelakangnya ada rak2 berisi berbagai jenis minuman mulai dari minuman keras jenis anggur (wine) dari beberapa negara,berbagai jenis juice mahal,beberapa jenis bavarage,soft drink dan beberapa jenis minuman lain semua itu disiapkan untuk menyambut para tetamu dari berbagai kalangan.

Meski memilih tak mengkosumsi minuman keras tapi mereka menyediakan segala fasilitasnya dirumah karena rumah seorang pebisnis sukses yg tidak menyediakan bar diruang tamunya dianggap kurang berkelas dan mereka menganggap itu hanya sebagai sikap toleransi saja.Toh,bukan mereka yg menyebabkan sebagian tamu menenggak minuman keras kebiasaan itu sudah menjadi kebiasaan para tamunya dirumah2 mereka sendiri.

Jadi dapatlah dibayangkan makna religius menurut sudut pandang kedua orang tua Rafiqah.Di lingkungan seperti itulah Rafiqah tumbuh besar menjadi muslimah yg moderat.Begitulah awal pemikiran dan budaya yg berproses dalam diri Rafiqah sebelum akhirnya muncul perubahan2 kecil yg mengubah sentuhan warna pada kepribadiannya.

Sejatinya dari kecil memang ada tanda2 perbedaan dan mungkin juga keunikan pada diri Rafiqah.Ia sering memilih hal2 yg justru tidak disukai oleh saudara2 nya,banyak kebiasaan atau hobi yg digemari kebanyakan anggota keluarga tapi justru tidak ia minati sama sekali itu juga terjadi dalam soal belajar.

Saat kakak2 nya begitu antusias menyambut tawaran belajar disekolah favorit keluarga mereka,ia justru menganggapnya tidak nyaman.


Sekolah favorit keluarga Pak Broto adalah sebuah sekolah unggulan di Jakarta,sekolah itu dikelola oleh sebuah lembaga swasta milik salah seorang kolongmerat Jakarta.Berbentuk sebuah kompleks pendidikan yg didalamnya ada beberapa jenjang pendidikan secara terpadu mulai dari tingkat TK,SD,SMP,SMU hingga perguruan tinggi meski swasta tapi sekolah itu menawarkan hal2 yg istimewa salah satu keistimewaannya adalah bahwa itu sekolah pertama di Jakarta yg menggunakan metoda bilingual mulai dari taman kanak2.



Yaitu metoda pengajaran dg menggunakan 2 bahasa pengantar bahasa indonesia dan inggris.Mulai SLTP para siswa bahkan juga diberikan kejuruan dalam pendidikan bahasa bentuknya memang semi ekstra kurikuler.Selain bahasa indonesia dan inggris mereka diperbolehkan memilih salah satu dari beberapa bahasa asing unggulan yg diajarkan disitu,bahasa jerman,jepang,perancis,belanda,dan mandarin.


Selain pendidikan bahasa secara aktif,sekolah itu juga memberikan pelajaran2 ekstra kurikuler yg komplet mulai dari pendidikan komputer,accounting,manajemen usaha,otomotif dan berbagai keterampilan lain secara teori dan praktik.Sekolah juga menyediakan jam khusus bagi yg ingin mendalami salah satu keterampilan tersebut.Para tutor dan pelatihnya serba profesional.

Kelebihan lain yg justru sangat diminati para pelajar dan siswa disekolah itu adalah para pengajarnya yg memang orang2 pilihan bukan semata-mata dari latar belakang akademisnya yg istimewa tapi juga karakter dan cara mengajarnya yg sangat berbeda dg disekolah2 lain.Untuk bisa mengajar disekolah itu seorang calon guru akan diberikan semacam psikotest dan juga beberapa jenis ujian lisan dan tertulis,teori dan praktik.Selain kecerdasan juga dibutuhkan adaptasi yg bagus dg para murid,gaya penyampaian yg renyah,teknik mengajar yg inovatif,dan juga taste of educating yg mumpuni.Tujuannya adalah agar dapat memberikan kenyamanan yg optimal diruang belajar.Bagaimana mengubah suasana belajar dalam kelas menjadi sebuah show edukatif yg menarik tapi serius dan efektif.Sebodoh-bodohnya murid akan mampu menyerap pelajaran2 yg diberikan secara jauh lebih baik dibandingkan dg bila diajarkan melalui metoda pengajaran manual.

Sebagai refresing menyelingi kepenatan belajar setiap hari,sekolah menyediakan sarana2 hiburan yg menarik dan beragam.Ada semacam game centre atau game zone yg diletakkan dibeberapa ruangan dan lokasi yg agak jauh dari ruang2 belajar.Sekolah juga menyediakan asrama bagi mereka yg ingin tinggal dikomplek sekolah agar lebih bisa berkonsentrasi belajar.Asrama itu lebih menyerupai hotel berbintang 5,ketimbang asrama sekolah biasa.Segala fasilitas mewah tersedia didalamnya.

Anak2 pejabat dan kalangan selebritis banyak yg belajar disitu,kebanyakan memilih menyekolahkan anak2nya minimal disalah satu level pendidikan yg disediakan.Hanya perguruan tingginya yg kurang diminati karena sebagian pejabat lebih memilih anak mereka melanjutkan studi diluar negeri,pasca SMU.

Rafiqah memiliki 4 kakak yg pertama,kedua dan ketiga perempuan seperti dirinya sedangkan yg ke 4 laki2 disamping itu Rafiqah memiliki seorang adik yg juga perempuan jadi dalam keluarga mereka ada 6 orang anak 1 laki-laki,5 perempuan.

Keempat saudaranya dan seorang adiknya punya minat yg sama biasanya mereka melonjak kegirangan saat pertama kali diberitahu akan belajar disekolah tersebut.Kakaknya yg no 4 bahkan tak bisa tidur semalaman ketika dipagi harinya diberitahu akan mulai belajar dikeesokan harinya.



Alih-alih bereuforia setelah ditawarkan mulai belajar disekolah tersebut,Rafiqah malah menangis seharian.Padahal ia baru akan memulai masa belajarnya disekolah dasar.Kakak-kakaknya bahkan sudah mengeyam pendidikan disekolah semenjak taman kanak-kanak didesak untuk menjelaskan alasannya,Rafiqah hanya ingin sekolah bersama teman2 dekatnya.Di SD Negeri dekat rumahnya Ia ingin sekolah bersama teman2 yg sudah ia kenal baik,Ia sudah merasa iri bila melihat teman2 nya itu melambaikan tangan kerumah menyapanya saat mereka akan berangkat kesekolah.

"Kapan kamu mau mulai sekolah Rafiqah" tanya temannya suatu hari,Ia adalah teman yg paling disukai Rafiqah.Ia anak seorang guru ngaji dikampung diluar perumahan elit dimana Rafiqah tinggal.Namanya Heryani (Sri Heryani).

"Insya Allah tahun ini,kata papaku aku langsung masuk SD saja Usiaku sudah 6 tahun"

"Berarti kamu belajar bersamaku dong? Tahun ini aku juga mulai masuk SD" Tanya Heryani antusias.

"Wah aku belum tau,orang tuaku terutama papaku mau aku sekolah bersama kakak-kakakku" Jawab Rafiqah.

"Disekolah artis itu ya?" Tanya Heryani lagi kecewa

"Sepertinya ya,aku sendiri sebenarnya enggak suka.Aku sih mau sekolah bersama kalian tapi gak tahu apa itu mungkin."

"Waduh,kasihan kamu.O ya,Iqah si Aziz rencananya juga akan belajar di SD 13.Kamu gak mau belajar bersama dia di satu sekolah?"

Rafiqah mengangguk,Ia memang sangat mengagumi anak lelaki bernama Aziz itu,Ia anak seorang pedagang kain dipasar dekat Tanah Abang.Keluarganya sederhana tidak miskin namun tidak kaya yg ia paling kagumi pada diri Aziz adalah semangat belajarnya padahal ia masih sangat kecil ia baru belajar disebuah Tk islam terpadu dikampungnya Ia belajai dari jam 08.00 pagi hingga pukul 13.00 selesai sekolah Ia diajak ayahnya kepasar,ayahnya mengajaknya melihat bagaimana sang ayah berdagang melakukan traksaksi dan tawar menawar dg pembeli.Kata ayahnya Ia harus belajar berdagang semenjak kecil biar kalau sudah besar nanti bisa membuka usaha sendiri tak bergantung pada ijazah sekolah yg ia miliki.

Usaha mandiri itu jauh lebih bagus karena selain tidak terikat dg orang lain juga bisa membuka lapangan pekerjaan bagi orang2 yg kurang mampu.

Setelah shalat Ashar ayah Aziz membawanya pulang jam 17.00 ia mengikuti pengajian yg diisi oleh seorang guru mengaji yg masih cukup muda yg tidak lain adalah ayah dari Sri Heryani namanya Ustadz Qomaruddien dari Ustadz itu Aziz belajar mengaji membaca Al Quran dg tartil menulis arab dan ibadah2 praktis seperti shalat dan berwudhu hanya dimalam hari Aziz istirahat.Di usia yg masih begitu kecil ia sudah gigih belajar menghabiskan waktunya untuk hal2 yg bermanfaat.

Rafiqah amat menyukainya selain Heryani,Aziz adalah teman dekatnya itulah kenapa ia begitu antusias untuk bisa belajar bersama mereka Disekolah SD Negeri biasa tanpa fasilitas serba wah sederhana tapi bagi Rafiqah sangat menyenangkan baginya tak ada hiburan yg lebih menyenangkan dari pada teman2 yg ia sukai.

Pak Broto dan Bu Broto kepayahan memaksa Rafiqah untuk bersekolah disekolahan favorit keluarga mereka itu.Mereka tidak ingin anaknya bergaul dg masyarakat umum kelas rendah yg menurut mereka cenderung suka ugal-ugalan kurang educated,wawasan sempit dan kurang mengenal tata krama.

Namun kali ini Pak Broto seperti berhadapan dg tembok baja,sikap Rafiqah keras ia bersikukuh hanya ingin belajar disekolah SD biasa Di SD 13 dimana Heryani dan Aziz akan bersekolah.

Akhirnya mereka luluh juga,Rafiqah diizinkan untuk belajar disekolah yg diminatinya mereka khawatir bila dipaksa justru akan membuat Rafiqah kehilangan semangat belajar dan nantinya mereka juga yg akan dibuat repot akhirnya Rafiqah belajar di SD favoritnya ia girang bukan kepalang.

***

Masa kanak2 memang masa paling indah,keindahan dialam tersendiri bukan alam logika tapi meski tak tercermati sedetil-detilnya seperti masa remaja dan dewasa memori masa kecil tanpa terasa membentuk sebagian besar watak dan kebiasaan seseorang.



Itulah yg terjadi pada Rafiqah,semenjak kecil ia memang lebih akrab dg pergaulan masyarakat rendahan yg sarat keluguan dan kepolosan ia lebih mengenal arti pertemanan secara lebih alami dibandingkan kakak2 nya.Ia terbiasa berteman bukan dg memandang status dan kedudukan kebanyakan teman2 nya malah dari masyarakat kelas bawah dari strata yg jauh di bawahnya ia lebih banyak membantu dan menolong mereka.

Bila sudah tiba dikantin saat istirahat ia adalah ratunya banyak teman2 nya mengejar,mendekati dan mengajaknya mengobrol secara tiba2 kebanyakan ingin ditraktir oleh Rafiqah dan Rafiqah sendiri tak pernah segan membagi-bagikan makanan yg ia bawa dari rumah kepada teman2 nya atau mentraktir sebagian temannya dikantin sekolah yg sederhana itu.Itu ia lakukan setiap hari dan dg itu ia merasakan kebahagian yg tidak terkira,jiwa sosialnya betul2 terlatih semenjak dini.

Rafiqah sering mendengar dari Ustadz Qomar ayah Heryani bahwa berbagi dg sesama itu sifat yg mulia Allah akan selalu menolong seseorang kalau ia suka menolong sesamanya.

"Allah senantiasa menolong hamba Nya,selama si hamba menolong sesamanya..." (Diriwayatkan Imam Muslim dan At Tirmidzi dari hadits Abu Hurairah)

Aura kehidupan seperti itu sungguh nyaris tak tersentuh oleh saudara2 nya mereka hidup dalam persaingan sengit.Sekolah sendiri bagi mereka adalah prestise.Disekolah itu mereka hidup bersama anak2 dari sebagian pialang bisnis terkemuka,selebritis atau pejabat tinggi.Masing2 ingin menonjolkan kelebihannya meski disitu masih ada kemanusiaan masih ada kepedulian pada orang lain namun semua itu mengendap menjadi ampas aktivitas yg tak lagi memberi makna.

Maka Rafiqah pun tumbuh berbeda jiwanya melambung membelai-belai kesejukan hidup dalam nuasa keagamaan yg pekat namun kebiasaan hidup dirumahnya yg serba mewah,penuh tata krama kehidupan kelas atas juga toleransi terhadap rekan2 bisnis papanya suasana itu tak memberinya kesempatan untuk bisa mengimbangi teman2 dekatnya dalam membangun diri sesuai keyakinan yg mereka pelajari.

Terutama dari orang tua dan juga guru mengaji mereka Ustadz Qomaruddien.

Heryani lebih dahulu memutuskan berjilbab itu sudah dilakukannya saat masih duduk dikelas 2 SMP,Aziz juga aktif mengaji dikelas 5 SD Ia pernah menjuarai perlombaan berpidato tingkat kelurahan.Masih ditahun yg sama ia bahkan menjadi juara MTQ tingkat kecamatan dan juga antar sekolah.

"Kamu kok belum juga berjilbab,Iqah" tanya Heryani usai pengajian.

"Lho,sekarang kan aku berjilbab"

Saat itu Rafiqah sudah duduk dibangku kelas 3 SMP,Ia belajar di SMP 49 tak begitu jauh dari lokasi SD dimana ia belajar.

"Maksudku,berjilbab beneran." sungut Heryani.

"Memangnya ini bukan jilbab beneran apa?" canda Rafiqah

"Iqah,aku serius.Kenapa kamu belum konsisten memakai jilbab diluar waktu mengaji? Kamu kan tahu menutup aurat itu wajib bagi kita sebagai muslimah."

Kali ini Rafiqah memandang serius temannya itu.

"Aku gak tahu,aku kepengin sekali berjilbab tapi kamu kan tahu sendiri keluargaku bagaimana untuk mengaji ini saja aku belum sepenuhnya mendapat restu bagi mereka pengajian keluarga setiap bulan itu sudah cukup padahal setiap pengajian tidak pernah menyentuh-nyentuh soal bagaimana hidup secara islami bagaimana akidah,keyakinan dan cara ibadah yg benar yg dibahas melulu soal bahwa orang islam itu harus kaya harus berpendidikan tinggi.Ya seputar itu deh."

"Tapi apa orang tuamu sampai melarangmu berjilbab?" tanya Heryani Agak penasaran.

"Mungkin tidak.Tapi,Ya jilbabnya itu harus modis pakaiannya juga harus tetap ketat,menonjolkan bentuk tubuh bagiku untuk apa berjilbab klo sesungguhnya sama saja dg setengah telanjang." jelas Rafiqah sedih.

"Wah,susah juga ya.Kamu sudah coba meminta izin mengenakan jilbab 'sungguhan' ?"

"Sudah,tapi mereka tak mengizinkan katanya itu jilbab teroris "

"Astagfirullah ! Sampai segitu,Iqah?"

"Ya,makanya sulit rasanya aku untuk bisa berjilbab sepertimu." ungkap Rafiqah.

"Tapi menurutku,ada baiknya kamu tetap berjilbab meski belum sempurna setidaknya kamu bisa menutupi rambutmu yg indah itu.

Makin hari akan makin banyak yg terbius oleh kecantikanmu itu,Iqah.Kalau rambut indahmu itu disembunyikan dibalik kerudung minimal separuh aura kecantikan dirimu bisa kamu samarkan."

Heryani menjelaskan semua itu dg bahasa yg lebih layak diucapkan oleh orang yg sudah dewasa.Didikan ayahnya dirumah yg begitu ketat menjalankan syariat membuatnya tumbuh jauh melampaui usianya Ia begitu dewasa dalam berpikir dan berkata-kata padahal usianya baru 15 tahun.

" Kayaknya pendapatmu betul juga kalau aku gak mulai dari sekarang untuk belajar berjilbab,kapan lagi? Biarlah soal kesempurnaanya aku lakukan perlahan-lahan.Jazaakillahu khairan,Her."

"Wa iyyaak."

BERSAMBUNG..,

Kemuning Senja di Beranda Mekah Bag. 1


~:: Kemuning Senja di Beranda Mekkah ::~

KARYA: ABU UMAR BASYIER



HARU BIRU NIKAH KELABU



Pagi itu adalah awal terbukanya lembaran hidup baru yg sulit dicerna kemerjap maknanya oleh gadis semuda Rafiqah.Usai menyelesaikan pendidikannya disebuah SMU di kota Jakarta tepatnya diwilayah Jakarta Timur secara tiba2 orang tuanya mendesaknya untuk menikah.



Sungguh aneh! Aneh bin ajaib! Hasil ujian baru saja diumumkan 5 hari yg lalu.Ia masih dalam euforia karena lulus dg nilai sangat memuaskan sekarang saat keceriaan dibenaknya sempat melambung menjadi hasrat melanjutkan studi diperguruan tinggi berkualitas,kedua orang tuanya justru membuyarkan ambisinya dg keinginan mereka itu.Kemauan yg menurut Rafiqah sungguh tidak lazim.Terutama bagi keduam orang tuanya yg dikenal sangat peduli terhadap pendidikan anak2 nya.Ingin anak2 nya berpendidikan tinggi.Sungguh tak masuk akal.



Rafiqah amat gelisah dg hasrat orang tuanya tersebut.Ia bukan tak menyetujui menikah cepat2.Baginya pernikahan dini bukanlah momok yg pasti menghantui jiwa tapi tentu harus dg pria yg Ia idamkan.Pria yg memenuhi kriteria2 suami pilihan yg ia tetapkan.Tapi ini adalah pria pilihan orang tuanya.Ia tahu bagaimana cara berpikir mereka,pria macam apa yg akan dipilih orang tuanya untuk menjadi suaminya dan menikahkan anak cepat2 juga tak ada dalam kamus mereka sehingga keputusan ini sungguh tidak masuk akal,Rafiqah heran sekali tapi tanpa ia sadari semua itu sesungguhnya bermula dari dirinya sendiri.



Bila ia adalah remaji seperti layaknya teman2 nya yg begitu patuh pada arus kehidupan metropolis tentu ia akan dipandang tak pantas segera menikah.Orang tuanya tidak akan kelabakan dg tiba2 mengusulkan ide pernikahan itu justru saat Rafiqah meneguhkan keinginannya berubah secara tiba2,ia ditodong dg hal yg tak pernah diduga-duga sebelumnya.Segera menikah.Perubahan apakah itu?



6 bulan yg lalu,Rafiqah memutuskan berjilbab sempurna.Setelah sebelumnya ia terbiasa mengenakan kerudung ala kadarnya.Di tengah glamour kehidupan keluarganya yg kaya raya yg perpahan sekuler militan keputusan itu dianggap mengada-ada.



Memang banyak selebritis kini berjilbab,banyak para bisniwati juga berjilbab tapi keputusan Rafiqah yg secara tegas mulai memakai jilbab lebar dg pakaian jubah yg panjang dan menutup seluruh tubuhnya kecuali wajah dan telapak tangan saja khas wanita alim akhirnya tidak lazim dalam kebiasaan keluarga besar mereka.



Papanya bahkan merasa malu memiliki gadis berpakaian seperti itu.Anti agama? Tidak juga.Ia hanya merasa risih meliha putrinya berpakaian dg bentuk tidak lazim bukan semata-mata pakaiannya tapi ruh dibalik pakaian tersebut yg lebih ia cemaskan.Cibiran dari rekan2 bisnisnya dalam bayangan sang papa kalau putrinya itu jangan2 pengikut aliran sesat dari kalangan radikalis yg berpotensi menjadi teroris sungguh bayangan seran yg baginya nyaris melebihi kematian.Hal yg sesungguhnya belum tentu terjadi namun sudah membuat orang tua Rafiqah tak ubahnya seekor kambing yg mati kaget sebelum disembelih.



Rasa2 nya bila Rafiqah memilih berjilbab seperti biasa mengenakan sejenis jilbab gaul atau jilbab modis yg kini memang digemari sebagian remaji islam tanah air mereka tak akan mempersoalkannya,mereka akan lebih mudah bertoleransi.Soal ibunya sendiri atau saudari2 nya yg tak pernah memakai jilbab model apapun,itu juga tak masalah.Bagi mereka jilbab sebagai simbol religiusitas sudah dimaklumi tapi jilbab yg dipilih untuk dipakai Rafiqah adalah jilbab Syar'i yg dipandang orang tuanya sebagai pakaian golongan ekstrimis dan fundamentalis islam.Mereka sendiri sejak dulu bersikap antipati terhadap pergerakan2 islam,majelis2 dakwah sunnah atau komunitas2 sejenis yg mereka pandang kolot dan terbelakang itu.



Dialog,bahkan perdebatan alot akhirnya terjadi antara Rafiqah dan kedua orang tuanya terutama sekali dg papanya,sebagai orang yg merasa paling bertanggung jawab atas adanya perubahan itu.Sesekali bahkan kakak dan adik2 nya ikut nimbrung dipihak orang tuanya.Perdebatan yg secara logis tak seimbang itu secara tak terduga justru sesalu berakhir dg keunggulan Rafiqah.



Logika dan alasan yg disampaikan oleh orang tua dan saudara2 nya seputar tuduhan terhadapnya sebagai muslimah kolot,ekstrim dan kaku berhasil dibantah satu persatu.



Kepiawaian berdebat yg sudah dimiliki Rafiqah secara genetik warisan dari kedua orang tuanya sendiri dipadu dg dalil-dalil,nash dan penjelasan ilmiah yg hampir setengah tahun ini didalami oleh Rafiqah menjelma menjadi layaknya predator bagi model paham orang tuanya yg sekuler abis.Mereka takluk.



Perdebatan itu sering diulang-ulang namun hasilnya tetap sama.Mereka berusaha menekan Rafiqah namun mereka malah seolah-olah kehabisan nafas menghadapi semangatnya yg menggebu-gebu dalam berislam secara benar menurut apa yg ia yakini.Semangat itu membuahkan kemapanan dalam berfikir dan berorasi begitu rupa akhirnya dialog terhenti sementara.Bukan kapok tapi mereka belum menemukan cara terbaik menghadapi Rafiqah,mereka memilih menggerutu diam2.



Belakangan Rafiqah mulai semakin tegas dan beringas menerangkan prinsip2 hidupnya yg dibangun diatas syariat.Termasuk yg paling merisaukan hati kedua orang tuanya soal kriteria pria bagaimana yg dipilihnya sebagai suaminya kelak.Semangat mudanya membuat Rafiqah bertindak ekstra agresif sehingga kurang memikirkan dan memperhitungkan dinding2 tebal yg masih berdiri tegak dihadapannya.Bahwa mengubah persepsi orang lain,ternyata bukanlah semudah yg selama ini ia pikirkan.



Disitu perdebatan2 panas kembali tergelar tanpa disadari.Kecemasan2 susulan mulai menyelinap dalam hati kedua orang tuanya.Mereka sangat tidak menginginkan adanya perubahan kurang nyaman dalam rumah tangga orang the have seperti mereka.Mereka tak mau ikut-ikutan terpengaruh menjadi kampungan.Jilbab muslimah yg sempurna itu,bagi mereka tak ubahnya momok yg menakutkan karena itu simbol pemberontakan terhadap kebijakan2 ningrat yg sudah lama dilestarikan dirumah mereka.





Rumah mereka akhirnya kembali bising dg suasana keseharian yg tak pernah sepi dari perdebatan namun kembali pula Rafiqah menunjukkan keteguhan prinsipnya.Dalam setiap perdebatan kembali terlihat kerapuhan dari pendapat dan prinsip hidup yg selama ini dibangun oleh kedua orang tua Rafiqah itu.Akhirnya orang tua Rafiqah,pak Broto dan bu Broto mengaku kalah.Mengaku kalah hanya dalam berolah kata dan berdebat tapi prinsip mereka yg bersebrangan dg Rafiqah dalam soal pernikahan itu rupanya justru menggeliat garang.Sebagai orang tua yg dihormati banyak orang,mereka pantang dipermalukan anak sendiri.Akhirnya cara kejam itu pun menjadi pilihan mereka.



Sangat disayangkan memang saat islamisasi mulai merambati semua kalangan dan komunitas yg berkerumun ramai dinegeri ini masih ada saja keluarga2 yg bertahan pada konsep moderenisasi yg tidak seimbang.Yakni yg hanya berpangkal pada semangat mengadopsi budaya barat yg didalamnya ada kecanggihan teknologi,kebebasan budaya dan sinisme berat terhadap budaya islam secara radikal,tanpa pilih2.Sehingga terlepas sudah tali pembeda antara hak2 kemanusiaan yg wajar saja dimodernisasikan semacam teknologi,industri dan science,dan hak2 ketuhanan yg bersikap baku permanen.Tak boleh diubah2 seperti keyakinan terhadap alam gaib,cara beribadah,aturan hidup,hukum,adab dan etika itulah pemicu utama kenapa akhirnya perubahan Rafiqah seolah dipandang sebagai genderang perang melawan angkara murka dilingkungan keluarga besar pak Broto meski Rafiqah sendiri tak merasa melakukan hal2 yg luar biasa.Ia hanya ingin mulai berjilbab lebih sempurna.Tak lebih dari itu.



Saat itulah ada salah satu rekan bisnis pak Broto yg rupanya tertarik melihat kecantikan Rafiqah yg alami apalagi kecantikan dibalut sehelai jilbab lebar dan panjang berpadu dg jubah suci yg menutupi sekujur auratnya.Ketertarikan itu bermula pada hari itu,secara tanpa sengaja saat berkunjung kerumah pak Broto sedang berdiskusi akrab dg rekan bisnisnya itu,ia berniat keluar rumah.





Disitulah pria tersebut melihat Rafiqah,sekilas saja tapi ia sudah cukup baginya menilai kecantikan Rafiqah.Rekan bisnis pak Broto yg masih sangat muda itu menyatakan terus terang ketertarikannya pada putri pak Broto tersebut baginya Rafiqah memiliki kecantikan yg betul2 natural bukan kecantikan yg menonjol karena dipoles oleh alat2 kosmetik moderen yg cenderung manipulatif.



Dan saat itu pula pak Broto mendapat ide gemilang secara spontan ia menawarkan putrinya untuk dinikahi rekannya tersebut kalau rekannya itu memang betul2 serius meminati Rafiqah.Pria muda itu tentu girang bukan main saat itu juga ia menerima tawaran pak Broto.Herannya tanpa berpikir-pikir lagi sementara pak Broto sendiri merasa kejatuhan durian bila obsesi itu benar2 terwujud selain sebagai mitra bisnis yg sangat berperan bagi berjalannya usaha pak Broto,pria bernama Pram (Pramono Agung Setia) juga ia tahu sangat kaya lebih kaya dari pak Broto sendiri.Pernikahan putrinya dg Pram dalam benak pak Broto,berarti mendulang 2 keuntungan sekaligus.Pertama bisa memperlancar usahanya sehingga ia semakin kaya.kedua menundukan sikap tegas Rafiqah.Pak Broto ingin Rafiqah kembali menjadi putrinya yg cantik dan modis dg tampilan kebangsawanannya,dg moderat.Itu bisa terwujud bila putrinya itu menikah dg Pram.Membayangkan itu hati pak Broto melambai-lambai kesenangan.



Gaya hidup Pram yg moderen namun sedikit religius,moderat dan progressif cara berfikirnya diharapkan akan bisa mengubah pola pikir putri mereka itu perlahan-lahan.Itu obsesi terpendam dalam jiwa pak Broto.



Sesungguhnya pak Broto tak pernah berniat menikahkan putrinya diusia sedini itu tapi ia anggap itu sebuah keharusan.Pendidikan toh bisa dilanjutkan setelah menikah,ia tidak melihat peluang yg lebih pantas diambil saat itu agar ia berkesempatan mengubah gaya hidup putrinya yg ia pandang sudah mulai mengancam ketentraman keluarga besar pak Broto yg terkenal itu.



"Orang yg cita2 nya tertuju pada dunia saja,urusannya akan Allah cerai beraikan.Kemiskinan senantiasa terbayang dipelupuk matanya.Sementara dunia yg menghampirinya hanya sebatas yg telah Allah tetapkan baginya saja..."(Diriwayatkan oleh Ibnu Majah dinyatakan shahih oleh Al Bani)



***



''Kenapa tiba2 papa berbicara soal pernikahan.Papa sendiri yg ingin saya melanjutkan kuliah dan mencapai prestasi setinggi mungkin?" tanya Rafiqah kepada papanya suatu pagi.Beberapa saat,setelah bu Broto menyampaikan kepadanya keinginan keluarga agar ia segera menikah dg Pram.Pria yg sama sekali belum dikenalnya.



"Nak,kamu adalah putri pak Broto.Putri dari keluarga besar Broto susilo yg dikenal sebagai orang berpikir maju.Enterpreuner ternama yg punya banyak relasi bisnis yg nyaris semuanya berfikiran moderen.Papa ingin kamu kelak menjadi Ibu rumah tangga yg selain cerdas,berpendidikan juga menjaga trademark keluarga kita sebagai teladan keluarga moderen.Lengkap dg simbol2 kemoderenan yg selama ini sudah kamu kenal."



"Lalu,kenapa papa menyuruh saya menikah cepat2?"



"Karena papa tak mau kamu larut dalam gaya berpikirmu yg kolot itu" tegas pak Broto.



"Apa dg menikah papa berharap saya berubah? Pa,saya sudah besar saya berhak memegang prinsip saya.Keluarga moderen dan cerdas adalah yg tidak akan memaksakan kehendak pada anak2 mereka." ungkap Rafiqah.



"Lagi pula urusan menikah tak bisa dipaksa-paksakan.Begitu juga jodoh,aku juga punya hak untuk memilih tho,pa?"



"Papa tak mau membiarkanmu memilih calon suamimu sendiri karena papa tahu bahwa suami yg akan kamu pilih pasti pria2 bercelana menggantung,memakai baju koko atau gamis yg lusuh dan berfikiran kolot itu," ketus pak Broto lagi kali ini dg nada mulai meninggi.



"Suami yg terbaik adalah yg mampu membimbing istrinya menuju keridhaan Allah,pa.Papa sendiri yg senjak dahulu menanamkan dalam jiwa kami agar tak lupa kepada Allah.Untuk suatu saat memilih pendamping yg baik dan shalih" lirih Rafiqah.





"Tapi keshalihan dalam persepsi kita sekarang berbeda,Nak.Keluarga kita sudah memiliki sudut pandang yg renyah tentang religiusitas.Tidak kaku dan terbelakang seperti yg mulai menyelinap dipikiranmu sekarang ini bagi kami keshalihan itu bukan dibuktikan dg cara berpakaian yg tidak lumrah dinegri ini asalkan sopan dan tidak mengundang birahi orang banyak itu sudah cukup.Lelaki shalih juga bukan harus pandai berbahasa Arab,fasih berdakwah dan memakai celana seperti layaknya orang dilokasi kebanjiran seperti itu" tegas pak Broto lagi dg nada lebih sinis dari sebelumnya.



"Tapi agama ini bukan kita yg membuat,pa.."



"Itu sudah sering kamu bilang." potong pak Broto.



"Nah,seharusnya Papa mengerti.Suami bagaimana yg sesungguhnya bisa mengajak istrinya kesurga."



"Pram itu orang baik.Ia enterpreuner muda yg sukses,ia juga religius meski tampilannya sedikit modis selalu berdasi dan necis karena ia memang pebisnis unggulan dinegri ini.Apa menurutmu sosok pria seperti Pram lebih cocok jadi penghuni Neraka? Apa ia orang yg jelek dimata Allah?" tanya pak Broto kepada putrinya.



"Selama ini semua rekan bisnis papa menganggap Pram itu orang baik bahkan sangat baik,ia tak pernah bermain kotor dalam berbisnis tak pernah mau diajak bersenang-senang dg para wanita malam seperti yg lazim dilakukan oleh rekan2 bisnis kami pada umumnya." lanjut pak Broto meyakinkan.



"Baik menurut orang belum tentu baik menurut Allah.Kalau menurutku,Pa.Ukuran keshalihan itu simpel saja.Ia boleh kaya atau miskin.Boleh orang awam atau pria ternama yg penting ia rajin beribadah,rajin berdzikir selalu menghindari yg haram,dan taat kepada Allah.Yg haram bukan hanya menenggak minuman keras,berzina atau melakukan korupsi yg haram itu termasuk melihat aurat lawan jenis dg sengaja tidak menjalankan syariat yg telah ditetapkan oleh Allah.Bagi wanita contohnya tidak menutupi auratnya terlebih lagi bila ia seorang suami,sebagai suami yg baik ia harus mampu membimbing anak dan istrinya senantiasa dijalan Allah.senantiasa patuh pada hukum Allah.





Semua itu tentu dapat dilihat dari hidup kesehariannya,seberapa besar perhatiannya terhadap ilmu,seberapa perhatiannya terhadap keharusan berpegang pada syariat sejauh mana kesesuaian perikehidupannya dg kepribadian Rasulullah...."



"Orang seperti itu mungkin hanya kamu dapatkan disurga,Nak.Ini dunia,ini abad moderen kamu harus berpikir yg realistis.Pram itu sudah punya segalanya,ia pebisnis yg sangat sukses,masih muda dan punya perhatian terhadap agama.Ia banyak bersedekah kok..." pak Broto berusaha meyakinkan Rafiqah.



"Rafiqah bukan mengharapkan kesempurnaan,papa.Rafiqah hanya menginginkan bahwa tanda2 keshalihan itu terlihat pada sosok pria yg akan menjadi suamiku kelak.Rafiqah tidak melihat pada diri Pram,gaya bicaranya masih terlalu ceplas-ceplos,kurang terkontrol.Untuk shalat saja ia masih suka melalaikan.Ingat Pa,kemarin waktu mengobrol dg papa? Hingga mendekati Magrib ia baru shalat itu pun karena ia memilat papa meminta izin untuk shalat." jelas Rafiqah.



"Simpan saja prinsipmu itu dalam hati,dirumah ini papa yg punya kekuasaan.Papa melihat bahwa kamu hanya bisa mengikuti irama kehidupan dirumah ini kalau kamu menikah dg Pram.Papa sudah kenal baik pemuda itu,ia bisa dipercaya dan kamu tahu Rafiqah? Dia sangat menyukai gadis berjilbab sepertimu..." Disini pak Broto ingin menjebak putrinya dg ungkapan berjilbab seolah-olah ia menyetujui cara Rafiqah berjilbab sesungguhnya tidaklah demikian karena pak Broto sudah merancang skenario licik dibalik ucapannya itu.



"Papa ingin aku tetap menikah dengannya?"



"Ya."



"Meski aku tidak mencintainya? Dan aku merasa tidak akan berbahagia hidup bersamanya?"



''Ya.Cinta itu bisa datang belakangan,soal kebahagiaan kamu itu tahu apa Nak? Kamu masih terlalu hijau asalkan sudah hidup senang berkecukupan dan mendapat kasih sayang suami kamu pasti akan berbahagia.Lihat Ibumu,dulu ia juga dijodohkan kakekmu dg Papa.Buktinya ia hidup berbahagia sampai sekarang kami tak pernah bercerai."





"Papa bilang bahwa Papa adalah orang berpikiran maju."



"Ya.Memang benar." tukas pak Broto.



"Tapi kenapa Papa ingin membuatku layaknya siti Nurbaya? Apa itu sesuai dg kebebasan berpikir dan berpendapat seperti yg sering Papa tanamkan kepada kami sejak kecil?"



Pak Broto terdiam.



Beberapa saat orang tua itu tampak termenung.Pertanyaan putrinya itu seperti menggebuk kepalanya dari belakang.Ia tidak menyangka kalau Rafiqah justru menggunakan pola berpikir yg biasa ia pakai untuk menyudutkan putrinya itu.



Ia orang moderen.Minimal begitulah ia menganggag dirinya.Tuduhan sebagai orang kolot adalah hal yg paling ia benci.Ia paling pantang dibilang kampungan,terbelakang atau ketinggalan zaman.Pertanyaan Rafiqah itu memaksanya memeras otak,mencari ungkapan yg pas untuk menjawab pertanyaan putrinya tersebut.



"Papa kira,memaksa anak menikah itu bukanlah harus berarti mengikuti pola 'siti nurbaya' itu harus ditimbang berdasarkan kemaslahatan si anak.Papa pernah dengar dalam sebuah pengajian bahwa dalam islam orang tua berhak menentukan calon suami buat putrinya." pak Broto berusaha berlindung pada ajaran islam yg kebetulan ia pernah tahu.



"Itu benar Pa,bagus klo papa mau merujuk kepada aturan islam karena kita memang orang islam.Orang tua memang berhak mencarikan jodoh buat anaknya terutama seorang Ayah yg mencarikan calon suami bagi putrinya.Oleh karena itu seorang Ayah harus memikirkan apa yg ditegaskan oleh Allah dalam firmannya,



"Hai orang2 yg beriman,peliharalah dirimu dan keluargamu dari api Neraka..."(A-TAHRIM:6)



Apakah papa yakin bahwa bila aku menikah dg Pram,ia akan bisa membimbing hidupku dg islam? Akan membawaku menuju surga?



Apakah papa yakin bahwa ia akan menjaga aturan Allah yg wajib dilaksanakan seorang suami terhadap Allah,kemudian terhadap istri dan anak2nya?" Dengan nada tegas pertanyaan2 itu meluncur dari mulut Rafiqah.



"Bukankah menurut islam apabila datang seorang pria melamar putri seorang muslim yg ia suka agama dan akhlaknya maka wajib menikahkannya dg putrinya?" pak Broto balik bertanya.





"Papa salah memahaminya.Rasa suka terhadap agama dan akhlak seorang didalam hadits itu bukanlah soal selera yakni bahwa menurut seleranya agama dan akhlaknya baik.Tidak,itu keliru Pa.Tapi bahwa simuslim tadi betul2 menyukai orang tersebut karena bagusnya kualitas agama (ibadah dan prinsip2 dasar keagamaannya) pria itu,dan kebagusan akhlak serta perilakunya.2 hal itu agama dan akhlak ukurannya adalah Al Qur'an dan sunah Nabi.Kalau memang Pram itu menurut papa bagus kualitas agamanya,bagus budi pekertinya dalam arti sesuai yg Allah ajarkan dan Rasulullah contohkan,aku akan menurut saja Pa.Karena Nabi bersabda,



''Kalau ada seorang lelaki yg engkau sukai karena agama dan akhlaknya bagus,melamar putrimu maka nikahkanlah dg putrimu itu.Kalau tidak,akan terjadi bencana besar dimuka bumi ini."(Diriwayatkan oleh At Tirmidzi dalam kitab An Nikah,bab:riwayat tentang sabdanya "Kalau ada seorang lelaki yg engkau sukai ketekunannya beragama (islam) melamar putrimu maka nikahkahlah dg putrimu itu."At Tirmidzi berkata:"hadits ini hasan gharib."



Pak Broto kembali terbungkam karena sesungguhnya ia pun bukan orang yg begitu yakin akan kualitas agama Pram bahkan sekadar menurut kapasitasnya saja sebagai orang yg awam agama.Ia hanya tahu,Pram itu pria baik.titik.Tapi ia tak bisa membayangkan bila putrinya menikah dg orang2 yg sama sekali tidak ia suka.Orang2 yg baginya memandang islam terlalu berlebihan seolah-olah hidup bukan di zamannya.Membayangkan memiliki menantu seperti itu ibarat kiamat baginya.Bila berfikir demikian seburuk-buruknya Pram menurutnya masih lebih dapat ia toleransi.



"Papa yakin,Pram itu pria baik dan shalih?" tanya Rafiqah tiba2.



"Menurutku,belum Pa."



"Papa lelah berdebat denganmu,Nak."



"Rafiqah tak berniat untuk mendebat Papa.Tapi ini kan bukan urusan sederhana,Pa." sela Rafiqah.



"Buatlah menjadi sederhana."



"Maksud Papa?" Rafiqah bertanya keheranan.



"Pokoknya kamu terima saja menikah dengannya segalanya akan menjadi sederhana."





"Papa tetap memaksa?"



"Ya"



"Tidak ada pilihan lain?"



"Tidak."



"Papa rela Rafiqah akan hidup tidak berbahagia?"



"Kamu pasti berbahagia."



"Bagaimana bila ternyata Rafiqah hidup sengsara nantinya?"



"Tidak.itu tidak mungkin."



"Papa yakin ia pria yg baik menurut Papa? Jujur Pa?"



"Ya."



"Baiklah,Pa.Sebagai anak,Rafiqah tak bisa berbuat apa2 untuk pergi dari rumah ini pun,Rafiqah tak punya kemampuan apa2 nyali Rafiqah tak cukup untuk ituk.Rafiqah akan turuti kemauan Papa.Tapi bila ada apa2 dikemudian hari,Papa harus rela menanggung segala resikonya..."



"Dahulu juga mamamu pernah mengucapkan hal serupa kepada kakekmu dan nyatanya itu tak pernah terbukti apa-apa."



Perbincangan itu pun berhenti.Rafiqah harus menerima kenyataan,menikah dg pria yg sama sekali tidak ia cintai dan sama sekali jauh dari sosok yg ia idam2 kan terlebih lg saat itu ia sama sekali belum berfikir untuk menikah.



Segala ketidak nyamanan itu menumpuk menjadi satu terolah menjadi adonan kepedihan yg membaluri lubuk hatinya.Ia luluh dan berduka.Pernikahan itu menjadi tak ubahnya mendung kelabu dalam langit2 kehidupannya.Rafiqah sama sekali tak dapat membayangkan hari2 yg akan dijalaninya esok.Semuanya ia pasrahkan kepada Yang Maha Kuasa hanya kepada Nyalah ketawakalan itu berlabuh.



"... Dan rasa belas kasihan yg mendalan dari sisi kami dan kesucian (dari dosa).Dan ia adalah seorang yg bertakwa dan banyak berbakti kepada kedua orang tuanya dan bukanlah ia orang yg sombong lg durhaka..."(MARYAM:13-14)



BERSAMBUNG..,


Jumat, 15 Juni 2012

Hady Mirza oh Hady Mirza

Eehhhmmm
bicara tentang Hady Mirza, kagak naahhaaaannnnn, heuheuheuheu
Pertama tengok dia 5 tahun yang lau, pas di Asian idol, langsung jatuh cintrong (sama suaranya apa sama wajahnya ya???)
:D
Lama tak mendengar suaranya, karena teralihkan dengan Nasyid, eehhh, sejak kemarin kok jadi teringat lagi. Ternyata si dia masih menempati posisi teratas (eh, sudah tergantikan dengan yang lain ding, :P)

Dulu, obsesiku tentang Hady Mirza sangat besar, hohohoho, padahal itu nggak boleh, kalo ngefans mbok ya sekedar ngefans, jangan ampe segitunya. Ngaca diri juga, dia kan juga nggak tau siapeu diriku.
capek deh,
-,"
Sampai sekarang, masih tetep pengen, suatu saat bisa melancong ke negeri sebrang alias Singapura, siapa tau bisa ketemu sama dia, ahahhayyyyy (ngarep dot com)

Wajar ajeu kalo banyak yang ngefans, orangnya very handsome sih, nggak sombong juga, heuheuheuheu
 Moga besok Ayahnya anak-anak besok bisa seperti ini (ngek ngok..,)

hohohoho, cakep kan
uuppssssss
:D

Kamis, 14 Juni 2012

Hiperemesis Gravidarum (HEG)

 Ahhaaaa
Jadi inget dengan pasien HEG beberapa waktu lalu, bilangnya kejang, padahal somatis..,
-,"




Pengertian

Hiperemesis gravidarum adalah mual muntah berlebihan sehingga pekerjaan sehari-hari terganggu dan keadaan umum menjadi buruk. Mual dan muntah merupakan gangguan yg paling serig dijumpai pada kehamilan TM I, kurang lebih pada 6 mgg setelah haid terakhir selama 10 mgg. Sekitar 60-80% primigravida dan 40-60% multigravida mengalami mual dan muntah, namun gejala ini menjadi lebih berat hanya pada 1 dari 1.000 kehamilan.

Etiologi

Belum diketahui pasti, namun beberapa faktor mempunyai pengaruh antara lain:
  • Faktor predisposisi, yaitu primigravida, mola hidatidosa, dan kehamilan ganda
  • Faktor organik, yaitu alergi, masuknya vili khorialis dalam sirkulasi, perubahan metabolik akibat hamil, dan retensi ibu yg menurun
  • Faktor psikologi

Patofisiologi

Perasaan mual akibat kadar estrogen meningkat. Mual dan muntah terus menerus dapat menyebabkan dehidrasi, hiponatremia, hipokloremia, penurunan klorida urin, selanjutnya terjadi hemokonsentrasi yg mengurangi perfusi darah ke jaringan dan meneyebabkan tertimbunnya zat toksik. Pemakaian cadangan karbohidrat dan lemak menyebabkan oksidasi lemak tidak sempurna hingga terjadi ketosis. Hipokalemia akibat muntah dan ekskresi yg berlebihan selanjutnya menambah frekuensi muntah dan merusak lendir. Selaput lendir esofagus dan lambung dapat robek (sindrom Mallory-Weiss), sehingga terjadi perdarahan gastroesensial.

Manisfestasi Klinis

Menurut berat ringannya gejala, hiperemesis gravidarum dibagi dalam 3 tibgkatan, yaitu:
  • Tingkat I: Muntah  terus menerus yg memepengaruhi keadaan umum, menimbulkan rasa lemah, nafsu makan tak ada, berat badan turun, dan nyeri epigastrium. Frekuensi nadi pasien naik sekitar 100x/mnt, tekanan darah sistolik turun, turgor kulit berkurang, lebih kering, dan mata cekung.
  • Tingkat II: Pasien tampak lemah, apatis, lidah kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadang naik, dan mata sedikit ikterik. Berat badan turun, timbul hipotensi, hemokonsentrasi, oligouria, konstipasi, dan napas bau aseton.
  • Tingkat III: Kesadaran pasien menurun dari somnolen sampai koma, muntah berhenti, nadi kecil dan cepat, suhu meningkat, dan tekanan darah makin turun.
Komplikasi

Dari anamnesis didapatkan amenore, tanda kehamilan muda, dan muntah terus menerus. Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan pasien lemah, apatis, sampai koman nadi meningkat sampai 100x/mnt, suhu meningkat, tekanan darah turun, atau ada tanda dehidrasi lain. Pada pemeriksaan elektrolit darah ditemukan kadar natrium dan klorida turun. Pada pemeriksaan urin kadar klorida turun dan ditemukan keton.

Diagnosis Banding

muntah karena gastritis, ulkus peptikum, hepatitis, kolesistitis, pieloneferis

Pencegahan

Bila pencegahan tidak berhasil, maka diperlukan pengobatan, yaitu:
  • Penderita diisolasi dalam kamar yg tenang dan cerah dengan pertukaran udara yg baik. Kalori diberikan secara parenteral dg glukosa 5% dalam cairan fisiologis sebanyak 2-3 liter sehari.
  • Diuresis selalu kontrol untuk menjaga keseimbangan cairan
  • Bila selama 24 jam penderita tidak muntah dan keadaan umum bertambah baik. Coba berikan minuman dan makanan yg sedikit demi sedikit ditambah
  • Sedatif yg diberikan adalah fenobarbital
  • Dianjurkan pemberian vitamin B1 dan B6 tambahan
  • Pada keadaan berat berikan antipiretik seperti metoklopramid, disiklomin hidroklorida, atau klorpromazin
  • Berikan terapi pskosis untuk meyakinkan pasien penyakitnya bias disembuhkan serta menghilangkan rasa takkut hamil dan konflik yg melatarbelakangi hiperemesis.

Bila pengobatan tidak berhasil, bahkan gejala makin berat hingga timbul ikterus, delirium koma, takikardi, anuria, dan perdarahan retina, pertimbangan abortus terapeutik.